Sumenep (nuriska.id) – Pertemuan Walisantri transit Pondok Pesantren Nurul Islam digelar pada 28 Juli 2023 di Aula Yayasan Pondok Pesantren Nurul Islam. Pertemuan ini dihadiri oleh Ketua Yayasan Pondok Pesantren Nurul Islam, Penanggung jawab Program Santri Transit, Sopir, serta segenap Walisantri baru.
Penanggung jawab Program Transit Ning Roziana Amalia yang akrab disapa Ning Ana memaparkan tentang program transit bahwa salah satu syarat untuk menjadi anggota pondok transit Nurul Islam ialah santri yang sekolah formal di bawah naungan Yayasan Pondok Pesantren Nurul Islam di tingkat TK/MI dan mengaji di LPQ Nurul Islam.
Selanjutnya Putra pertama dari KH. Ilyas dan Ny. Hj. Linniyatin menyampaikan beberapa pembelajaran yang secara tidak langsung akan didapat oleh santri transit selama di Pondok Transit Nurul Islam ini :
Yang pertama, Program Akademik yaitu kegiatan murajaah dengan bimbingan ustadzah pengasuh.
Yang kedua, Program Kepengasuhan yaitu santri belajar untuk hidup mandiri dan bisa mengenal kultur Pesantren, berlatih disiplin mengelola waktu dan berani bertanggung jawab.
Yang ketiga Adab dan Akhlaq yaitu
praktek langsung dalam keseharian berupa peribadatan dan kepribadian sehingga menjadi generasi yang ‘aabid, jujur, amanah, bersahaja, bermujahadah, berukhuwah, sabar dan santun.
Terkahir, Ning Ana berharap dengan adanya pertemuan tersebut dapat memberikan informasi kepada lingkungan sekitar. Dengan harapan “Semoga informasi ini bisa menjadi referensi untuk teman-teman yang akan menyekolahkan anaknya di MI Tarbiyatul Athfal dan Mengaji di LPQ Nurul Islam sehingga bisa dititipkan di Pondok Transit Nurul Islam,” pungkasnya.
Berdasarkan hasil penelusuran tim media Nuriska.id, pertemuan tersebut dihadiri oleh 60 Walisantri yang mengikuti acara tersebut dengan sangat antusias dan merespon baik dengan program yang ada pada Pondok transit Nurul Islam.*