Sumenep, (nuriska.id) – Dua guru Yayasan Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Islam, Karangcempaka, Bluto Sumenep, Ahad (11/9) diwisuda pascasarjana di Institut Pesantren KH. Chalim, Pacet Mojokerto.
Guru tersebut A. Rofik guru Madrasah Tsanaiyah (MTs) Nurul Islam dan M.Ubaidillah guru Madrasah Aliyah (MA) Nurul Islam, keduanya menyelesaikan perkuliahannya sesuai target, sejak tahun akademik 2020 hingga 2022.
A. Rofik dihubungi via aplikasi perpesanan mengaku senang dan bersyukur atas kelulusan dan wisudanya. Pemilik tesis berjudul ‘Kepemimpinan Kepala Madrasah dalam Mengembangkan Mutu Pendidikan di Pulau Giliraja Giligenting Sumenep’ ini sebenarnya tidak menyangka akan lulus magister mengingat kondisi ekonomi dan sudah berkeluarga.
“Alhamdulillah, dengan doa, dukungan orang tua, istri dan anak akhirnya saya bisa lulus,” kata Rofik, yang ambil prodi Manajemen Pendidikan.
Ketua Satuan Komunitas (Sako) Ma’arif NU Sumenep berjanji, akan mengamalkan dan membaktikan ilmunya serta akan berkhidmat kepada ummat melalui jam’iyah Nahdlatul Ulama.
Disinggung kenapa masih kuliah, Wakil ketua MWC NU Giliraja menyatakan, selain kewajiban orang muslim mencari ilmu, ia ingin memberikan kenangan dan motivasi kepada murid, anak dan keluarga besarnya.
“Semangat ini saya ingin tanamkan kepada murid dan anak-anak,” tambahnya.
Sementara M. Ubaidillah kepada media ini mengaku bahagia dan senang telah dinyatakan lulus dan diwisuda pascasarjana prodi Manajemen Pendidikan.
“Alhamdulillah saya lulus, saya siap mengamalkan ilmu,” sebutnya usai acara wisuda via WhatsApp setelah dihubungi media nuriska.id
Penelitian tugas akhir, ia menulis tesis berjudul ‘Implementasi Supervisi Akademik dalam Meningkatkan Kompetensi Guru di MA. Nurul Islam Karangcempaka Bluto Sumenep’ diharapkan bisa bermanfaat kepada orang-orang yang ada disekitar kita dan lembaga pendidikan.
Wakil ketua PAC Pergunu Bluto ini mengajak agar para guru meningkatkan kompetensinya, jika ada kesempatan kuliahlah agar para murid terinspirasi dengan kita.
