SEBAB RINDU

SEBAB RINDU Oleh : Firda Rahmatul Laili Tulang belulang tubuh ini perlahan menemui rapuh Meretak tak berdarah Lambat laun melucuti dagingnya Sebab apakah ini? Sebab rindu yang tiada berpulang Menggelayut di rongga dada bertulang Disini hanya rindu yang berkuasa Tinggal sekelumit getir tersisa Hawa kesendirian menggigit tulang belulang ini Tulang belulang yang merindu akan kehangatan […]

Continue Reading

TERLUKA

TERLUKA Oleh : Faekarotul Mufidah Sakit…… Kau torehkan luka di dada Kau tusukkan belati di ulu hati Sampai di titik paling akhir, Kau pergi Meninggalkan kecewa dan luka lara Bibirmu bagaikan secawan anggur Memabukkan, Namun menyimpan racun disetiap kata Memafikan semua indra Dan akhirnya terluka Matamu tak kalah indah dengan bintang timur Bercahaya Memancarkan ketulusan […]

Continue Reading

PERGI

PERGI Oleh : Nurun Nafilah Nadia Pergi tak lagi menjadi hal penting untuk kau cari. Seolah-olah itu sudah biasa dan tak perlu disesali. Tanpa kau tahu, dan mungkin kau tak ingin tahu, Itu adalah salah satu alasan mengapa aku tak ingin tetap disini. Jika sebuah kehilangan adalah hal biasa, Lantas bagaimana aku mengharapkan rasa setia. […]

Continue Reading

Kepada Matahari

Oleh :  Hilmanul Hukama’ 17 Agustus 2020 Wangi bulan Berselang wangi-wangi dupa Menyerbak di tiap sudut perasaan Tangisan kenangan nan menggembirakan Lumut surga yang turun menjadi bubuk Diatas tanah berdaging darah Yang menjadi batu-batu karang Menjepit bulan-bulan Kini neraka berhak menjadi tempat pulang Dindingnya yang mendidih Pagarnya yang menjulang api Kenyang menikmati ratapan perih penghuninya […]

Continue Reading

fragmen satu oleh Hilmanul Hukama’

FRAGMEN SATU Oleh: Hilmanul Hukama’ kening demi kening dan jendela bertemu.. tiap-tiap rumah serasa berada dirimu.. sedang kuketuk pintu kepintu dan mereka di dalamnya merampas suara-suara, mengenggan kan keberadaanmu. aku menyerah mencarimu di setiap rasa. berharap menelan kasihmu dengan ratap penuh. hingga malam berlabuh saat air mataku tumbuh dan kenangan mulai beripuh kutemukan dirimu lelap […]

Continue Reading

“kepulangan manusia” Hilmanul Hukama

–kepulangan manusia– oleh Hilmanul Hukama Di tengah kesendirian itu rumah bagi lelaki yang gemar menemani awan menggeram pasir bermusuhan kepergian menemaninya kembali membawakan kegemarannya yang lalu; Memusuhi dirinya sendiri karang dan beling berpandangan ujung-ujung mereka menjadi pena lelaki itu berusaha menggores keluar luka-lukanya; lewat nadi Kini lelaki itu melambai-lambaikan tangan ditengah gundukan ombak dan ikan-ikan […]

Continue Reading