nuriska.id_Sumenep. Kuliah tujuh menit (kultum) sangatlah ampuh mendidik santri menyampaikan kebenaran dengan santun di hadapan jutaan ummat serta membangun mentalitas tidak demam panggung. Demikian disampaikan ketua panitia Ramadan In Campus, Adi Hidayatullah dalam pembinaan dan motivasi dihadapan ratusan santri putra, sabtu malam usai shalat tarawih berjamaah (18/5/2019).
Adi, dalam pembinaannya, mengingatkan santri hendaknya mematuhi peraturan yang dibuat oleh panitia Ramadan In Campus termasuk melaksanakan tugas kultum sesuai jadwal.
“Santri yang mempunyai tugas kultum wajib tampil sesuai tema yang ditentukan, sebelumnya mempersiapkan sebagus mungkin. Ini kesempatan belajar sejak dini tampil memukau di hadapan ummat,” ajak Adi, Guru Madrasah Ibtidaiyah Tarbiyatul Athfal ini.

Pihaknya, berharap agar dalam kultum tidak menyinggung siapapun apalagi ada unsur Sara, harus sesuai kisi-kisi yang dibuat panitia: tentang amaliyah an-nahdliyah, sikap kemasyarakatan an-nahdliyah, akhlaq, ibadah, hikmah puasa dan lain-lain. “Karena itu hendaknya santri perkaya juga dengan beberapa referensi kitab yang ditulis ulama’ ahlussunah wal jama’ah,” jelasnya.

Satu hal yang wajib diketahui calon pendakwah dalam setiap kultumnya, tambah pengurus Pinsako Pramuka Ma’arif NU Sumenep ini, adalah firman Allah yang artinya ‘serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk’.
“Nah, surat An-nahl ayat 125 (Qs. An-nahl : 125) ini harus menjadi prinsip dalam berdakwah. Insyallah kita selalu mendapat petunjuk dan ridlaNya,” imbuhnya. (fik)