nuris.id_Sumenep. Yayasan Pondok Pesantren Nurul Islam, Karangcempaka, Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur membuka Balai Latihan Kerja Komunitas Nurul Islam (red, BLKK-NIS) ahad pagi bertempat di halaman gedung BLKK-NIS setempat. Minggu (17/3/2019).
Ketua penyelenggara Balai Latihan Kerja Komunitas Ahmad Muwafiq, dalam laporannya menyampaikan, BLKK-NIS merupakan lembaga baru di Nurul Islam yang fokus pada pembinaan skill atau keahlian peserta pelatihan di bidang komputer.
“Kami menyelenggarakan pelatihan Computer Operator Assistant (red, COA) untuk tahap I bertujuan agar peserta pelatihan dalam mengaplikasikan komputer ms. word, ms. excel, ms. power point untuk membuat dokumen sesuai dengan standar perkantoran,” jelasnya.
Pihaknya juga menyampaikan, program pelatihan Computer Operator Assistant akan diselenggarakan 30 hari. “Pelatihan akan kita laksanakan selama 30 hari dengan jumlah peserta 16 orang dari unsur masyarakat dan mahasiswi,” imbuh alumni Universitas Negeri Yogyakarta ini.
Program pelatihan COA terdiri dari tahap I dimulai tanggal 18 Maret sampai 24 april 2019 dan tahap II akan dimulai tanggal 29 april sampai 12 juni 2019, ini mendapat atensi dan harapan besar dari Staf Ahli Kemnaker RI, Nur Faizin, MA.
Ia berharap, peserta BLKK-NIS menjadi percontohan di Kabupaten Sumenep. Menurutnya, santri tidak hanya ahli dibidang agama saja tapi juga punya skill dibidang komputer yang layak tanding dengan mereka di luar pesantren.
“Sehingga ketika lulus dari pesantren keluarga bisa terurus dan kehidupan ekonominya lebih mapan, sejahtera dan lain-lain,” terang Faizin, saat diwawancarai usai acara peresmian BLK Komunitas Nurul Islam Sumenep.
Alumni Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton ini menyampaikan keberadaan BLK Komunitas di Sumenep masih ada dua yaitu BLK Komunitas Anwarul Abror Dungkek untuk Otomotif dan satu lagi BLK Komunitas Nurul Islam Sumenep untuk Komputer.
Sementara pengasuh Pondok Pesantren Nurul Islam, KH. Moh. Ramdlan Siraj dalam sambutan peresmian BLKK-NIS berpesan kepada santri, pengurus, dan guru hendaknya tidak menutup diri dengan era digital. Karenanya, ia sangat mendukung skill santri terus dikembangkan bersama kehadiran BLKK-NIS.
“Saya berharap BLKK-NIS bisa semakin menambah kebaikan dan kesempurnaan dari lembaga pendidikan Yayasan Pondok Pesantren Nurul Islam untuk menyelenggarakan pembelajaran dan pendidikan kepada para santri,” ungkap mantan Bupati Sumenep dua periode ini.
Untuk itu, lanjut mantan Ketua Tanfidziyah PC. NU Sumenep, kita harus membentuk pribadi santri sehingga keterampilan apapun yang dimiliki selamanya tetap santri. Cara berkata dan kerja di kantoran, tetap tunjukkan sebagai santri.
Untuk diketahui, BLKK-NIS dihadirkan oleh pemerintah pusat melalui Kementerian Ketenagakerjaan RI dan program latihan ini bekerjasama dengan Balai Besar Pengembangan dan Latihan Kerja Semarang. (Fik)