SUMENEP, nuriska.id- Salah satu guru di lingkungan Yayasan Pondok Pesantren Nurul Islam, Sumenep, Madura, Jawa Timur gelar resepsi pernikahannya dengan busana tidak biasanya, pasalnya Fathol Amin yang persunting gadis pujaannya Wahyuni, melangsungkan akad nikahnya tepat tanggal 14 Agustus 2019 kemarin yang merupakan hari pramuka.
Selang beberapa hari dari pernikahannya, media nuriska.id berkesempatan menemui mempelai pria. Fathol sapaan akrabnya, si hobi pramuka ini mengatakan, bahwa memilih tanggal 14 Agustus 2019 sudah dirancang jauh sebelumnya.
“Saya dan istri orang pramuka, jadi tanggal pernikahan kami sudah disepakati bersama, alhamdulillah direstui kedua orang tua,” kata Fathol, peserta ‘Pramuka Peduli’ mewakili Provinsi Jatim di Palu Sulawesi Tengah pasca tragedi tsunami dan gempa tahun 2018.
Menurutnya, mencintai pramuka bagian dari mencintai Indonesia karena pramuka Indonesia dikenalkan oleh pejuang kemerdekaan Republik Indonesia Habib Husein Al-Muthahar. Dia, selain pendiri gerakan pramuka Indonesia juga penyusun formasi 17 – 8 – 45 dalam pengibaran bendera pusaka yang sampai saat ini masih dipakai upacara 17 agustus, salain itu, ia sebagai pejuang pertempuran lima hari di Semarang.
“Jadi, kami mantap menikah pada hari pramuka, sebagai wujud cinta NKRI harga mati”. Sebut aktivis pramuka Gudep Nurul Islam Sumenep ini.

Pria yang aktif di pramuka Brigade penolong 13.29 Kwarcab Sumenep mengajak para siswa yang senang kepramukaan hendaknya mau belajar mandiri, jujur dan mengamalkan dasa dharma dan tri satya pramuka dalam kehidupan bermasyarakat.
Sekedar diketahui, hadir dalam selamatan menjelang akad nikahnya para pengasuh Pondok Pesantren Nurul Islam KH. Moh. Ramdhan Siraj, KH. Ilyas Siraj dan KH. Abbadi Ishamuddin.
Sementara pada resepsi pernikahannya dihadiri ratusan kolega mempelai berdua dan jajaran petinggi pramuka mulai sekretaris Kwacab Sumenep, pimpinan Brigade Penolong, Saka Bhayangkara Polres Sumenep, Ketua dan Pengurus DKC Kwarcab Sumenep. [fik]