Sumenep, (nuriska.id) – Lembaga Pengembangan Bahasa Asing (LPBA) Nurul Islam, Karangcempaka, Bluto Sumenep mengadakan workshop pendidikan, Selasa (20/9).
Warkshop pendidikan mengusung tema ‘Peningkatan Kompetensi Guru Bahasa Inggris dan Arab dalam Pembelajaran Melalui Inovasi Multi Metode’ bertempat di aula Madrasah Aliah (MA) Nurul Islam.
Hadir pada acara tersebut Nyai Hj Hulliyatul Fitriyah kepala Lembaga Pendidikan Al-Quran (LPQ) Nurul Islam, Ustadz M. Hasan Basri direktur LPBA Nurul Islam, mudabbir dan dewan guru LPBA.
Bertindak sebagai narasumber Ibu Duwi Hartanti. Dalam penyampaian materinya, ia menyatakan, banyak metode yang bisa diterapkan dalam dunia pendidikan namun Duwi fokus tiga metode, yaitu ceramah, mnemonik, dan gamification.
Menurutnya, walau metode ceramah sudah lawas tapi akan tetap menarik jika penyampaiannya tidak monoton.
“Artinya harus dinamis dan menyesuaikan situasi dan kondisi seorang pendidik,” ujarnya.
Di era multi teknologi, menurutnya, seorang guru saat mengajar dituntut menggunakan pendekatan student center. Saatnya guru menempatkan diri sebagai fasilitator, guru mengoreksi dan memperhatikan apa yang yang disampaikan oleh murid.
Perempuan berjilbab itu mengurai bahwa teacher center boleh digunakan sesekali sedangkan student center diterapkan setiap hari sehingga ketergantungan siswa kepada guru secara bertahap akan hilang, siswa pun akan lebih aktif dan responsif terhadap pelajaran.
Karenanya keterbatasan fasilitas jangan dijadikan alasan mendasar dalam mengembangkan metode pembelajaran.
“Metode online bisa di offline kan begitu pula sebaliknya,” sebut fasilitator daerah muda di Pamekasan.
Sementara itu kepada semua peserta seminar, direktur LPBA Nurul Islam M. Hasan Basri mengatakan, selama kegiatan berlangsung hendaknya berkonsentrasi dalam menyimak penyampaian narasumber.
“Tanyakan yang belum dimengerti. Ini ilmu baru untuk kita,” sebutnya.
Digelarnya workshop pendidikan, tambah Hasan, memberi semangat baru dan inovasi kepada semua guru dalam penyampaian materi kepada siswa di dalam kelas.
Sementara Nyai Hj Hulliyatul Fitriyah saat hadir pada acara tersebut, memberikan apresiasi. Baginya workshop pendidikan yang dihelat LPBA Nurul Islam sangat bagus untuk meningkatkan kualitas atau kompetensi guru sehingga kualitas dan kemampuam santri lebih mumpuni.
“Semakin sering kita melakukan sharing dengan narasumber baik dari luar maupun dari dalam berarti semakin bagus pula bagaimana cara kita meningkatkan kualitas kita sebagai guru,” katanya saat diwawancarai usai acara. (*)