Kajian Keislaman Ramadhan In Campus; Emosional Kealumnian

Berita

Sumenep, (nuriska.id) – Menariknya dari kegiatan Ramadhan In Campus (RIC) selama bulan puasa ini tidak hanya diisi pengajian kitab tsurost dan praktik ibadah namun selalu ada kajian keislaman yang melibatkan santri dan alumni.

Demikian disampaikan Ustadz Moh. Munir, ketua RIC pondok pesantren (Ponpes) Nurul Islam, Karangcempaka, Bluto Sumenep usai rapat ceking akhir persiapan pelaksanaan kajian keislaman, Sabtu (8/4) pagi.

“Kajian keislaman dibagi beberapa sesi, sedang pematerinya dari alumni Nurul Islam sendiri,” jelas Moh. Munir.

Masih menurut Guru yang masih aktif di Madrasah Ibtidaiyah Tarbiyatul Athfal (Mita) Karangcempaka menurutnya kajian keislaman digelar untuk mengkaji satu disiplin ilmu dan belajar diskusi sehingga bisa menjadi bekal awal pada santri untuk mengkaji dan mendalami suatu di jenjang yang lebih tinggi.

“Tema pada setiap sesi juga berbeda,” tuturnya.

Sesi pertama, akan dilaksanakan Ahad, Senin 9 April 2023 pukul 08.00 wib, temanya ‘Pengembangan Literasi Santri di Era Digital’, peserta santri putri Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Sekolah Menengah Pertama Tahfidhz (SMPT) Nurul Islam.

“Penyajinya Nur Jamilatul Chasanah S.Pd,” tukasnya.

Selanjutnya, masih kata Munir panggilan akrab kesehariannya, penyaji pada sesi kedua Syafikurrahman, M.Pd.I dengan tema ‘Menjadi Santri Keren Berwawasan Nilai-Nilai Pesantren untuk Menghadapi Era Revulusi Digital’ untuk santri putra MTs dan SMPT dengan waktu yang sama tapi tempat berbeda.

Untuk hari Senin, 10 April 2023 kajian keislaman dibagi dua yaitu untuk santri putra Madrasah Aliyah (MA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan santri putri MA, tempatnya juga beda.

Kajian keislaman putri, temanya ‘Upaya Reposisi Wacana Kemanusian dalam Potret Pendidikan Ramah Anak’, penyaji Emna Laisa, M.Pd.I. Di tempat berbeda kajian keislaman untuk santri putra, tema ‘Pendidikan untuk Difabel pada Sekolah Inklusi di Era Digital ‘ dengan penyaji Dr. Ahmad Khatib.

“Semua penyaji adalah alumni Nurul Islam. Mereka berlatar belakang dosen, penulis dan guru atau dosen,” tambahnya.

Dengan mengahdirkan alumni, sebut penyuka pembawa acara resmi, semoga santri aktif yang masih ada di pondok punya semangat baru untuk melawan keterbelakangan dan kebodohan.

Berdasarkan pantauan tim media nuriska.id sebelum pelaksanaan kajian keislaman salah satu kegiatan akhir RIC 1444 H adalah lomba tartil Al-Qur’an. (*)

Penulis: A. Rafik
Editor: Ainur Rijal
Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *