LPBA Nuriska Kembangkan Literasi Bahasa Arab, Hadirkan 2 Pembicara dari Mesir

Berita

SUMENEP, (nuriska.id) — Lembaga Pengembangan Bahasa Asing (LPBA) Pondok Pesantren Nurul Islam Karangcempaka, Bluto, Sumenep, terus berinovasi, salah satunya dengan upaya mengembangkan literasi bahasa Arab.

Kegiatan pengembangan literasi para santri dikemas dengan beragam kegiatan, baik berupa Halaqah, seminar, study comperative, beragam perlombaan, serta kegiatan lainnya guna mengembangkan kemampuan literasi santri LPBA khususnya dalam bidang kalam.

“Agenda teranyar, diakhiri bulan Januari 2020 kemarin, LPBA mendatangkan nathiq delegasi Mesir di Indonesia, yaitu Syeh Bilal Afifi Mahmud dan istrinya Sayyidah Huda Yusuf Muhammad,” tutur Direktur LPBA Nurul Islam Karangcempaka Mr. Hasan Basri, S.Pd.

Tidak tanggung-tanggung, lanjut Mr. Hasan, lembaga pengembangan bahasa asing ini menyelenggarakan kegiatan selama dua hari. Terhitung sejak Kamis-Jumat (30-31 Januari 2020).

Kegiatan dikemas dalam bentuk seminar dengan tema “Perkembangan Bahasa Arab dan Peranannya pada Masa Modern” yang diselenggarakan di halaman pesantren.

Seminar tersebut diikuti seluruh santri putra/putri LPBA Nurul Islam yang berjumlah 250 orang, tutor baik bahasa Arab atau pun bahasa Inggris. Turut hadir dewan guru bahasa Arab se-kecamatan Bluto tingkat MTs dan MA.

Pada keesokan harinya, Jum’at (31/01/ 2020) kegiatan dikemas dalam bentuk dialog interaktif yang dilaksanakan di tempat terpisah.

Dialog interaktif Santri Putra

Untuk putra bertempat di galvalum putra dengan nara sumber Syeh Bilal Afifi Mahmud dengan tema “bagaimana mengembangkan bahasa Arab?”.

Sedangkan untuk putri bertempat di galvalum putri dengan nara sumber Sayyidah Huda Yusuf Muhammad, dengan tema “pentingnya bahasa Arab”.

“Ini merupakan kegiatan terbesar LPBA, dikarenakan dalam tiga tahun terakhir ini tidak mendatangkan nathiq ashli, oleh karenanya pada kegiatan ini dikemas agak mewah,” ujarnya.

Untuk memotivasi santri dalam berbahasa Arab, syeh dan istrinya menjadi nara sumber di LPBA selama dua hari dalam kemasan kegiatan yang berbeda.

“Kami berharap para santri lebih semangat lagi dalam mempelajari bahasa Arab,” imbuhnya.

Pada kesempatan yang bertujuan untuk membekali santri bagaimana perkembangan dan perananannya serta pentingnya bahasa Arab, syeh Bilal menyampaikan bahwa perkembangan bahasa Arab masa sekarang ini sudah sangat pesat sekali. Bahasa Arab sudah diakui sebagai bahasa Internasional, selain bahasa Inggris.

Dialog interaktif Santri Putri

“Santri sekarang jangan hanya fokus mempelajari dan mendalami satu bahasa, baik itu bahasa Arab atau pun bahasa Inggri, tapi harus menguasai semuanya, dikarenakan bahasa Arab untuk urusan agama dan bahasa Inggris untuk urusan dunianya,” terangnya.

Hal senada disampaikan sang istri, sayyidah Huda Yusuf Mahmud menekankan pada bagaimana pentingnya bahasa Arab. Karena bahasa Arab merupakan bahasa Alquran dan Sunnah Nabi.

“Kita akan memahami semua urusan yang berkenaan dengan agama Islam, karena ajaran Islam berbahasa Arab. Oleh karena itu, sudah seharusnya kita sebagai muslim untuk mencintai bahasa Arab dan berusaha menguasainya,” sebutnya.

Pantauan media ini, para santri tampak antusias mengikuti setiap rangkaian kegiatan hingga berakhirnya acara. (ip/jie)

Bagikan