Sumenep, (nuriska.id) – Pelaksanaan Ramadlan In Campus (RIC) Pondok Pesantren Nurul Islam berlangsung sejak tanggal 5 ramadlan 1442 H. Kegiatan ini berakhir pada tanggal 21 ramadlan sekaligus dikemas dengan Peringatan Malam Nuzulul Qur’an. Program RIC yang telah menjadi kegiatan tahunan ini tak lain sebagai acara puncak dari rangkaian kegiatan selama ramadlan sebelum para santri diliburkan (2/5).
Program RIC antara lain: Pengajian Kitab Klasik meliputi; Kasyifatussaja, Akhlaqul Lil Banin/Banat, Bidayatul Hidayah, Hidayatul Mustafid, Fathul Qarib,
Sholat Tarawih dan Tadarrus Alquran, Olahraga dan Kebersiahan, serta Kajian Keislaman. Berbeda dari biasanya, penutupan kali ini tidak mengundang penceramah sebab masih dalam masa pandemi.
Dalam sambutannya ketua panitia Akh. Baidlawi menyampaikan terkait jumlah kelompok pengajian kitab, jumlah mu’allim, serta nama kitab yang dikaji selama kegiatan RIC. Rangkaian kegiatan RIC ini dibagi menjadi beberapa kegiatan diantaranya ialah ; pengajian kitab kuning, praktik baca tulis Al-Qur’an, bimbingan dan praktik ibadah serta akhlak (budi pekerti).
Selanjutnya arahan dari Ketua Yayasan Pondok Pesantren Nurul Islam KH. Ilyasi Siraj menghimbau kepada para santri untuk tetap menjaga kebiasaan di pondok, menjalani peraturan pondok walapun berada di rumah. Selain itu, Ketua Yayasan juga menekankan kepada walisantri untuk tetap mengawasi, mengontrol, serta membimbing putra – putrinya selama di rumah.
“Dua hal yang paling dominan dapat merusak santri saat ini yaitu HP dan sepeda motor”, ungkpanya.
Puncak acara ditutup dengan pemberian penghargaan bagi peserta dengan dua kategori, yakni bidang pendidikan dan bidang ubudiyah. Nominasi penghargaan ini diberikan kepada santri dari tingkat MI, MTs, MA, dan SMK baik putra maupun putri.
Setelah mengikuti acara penutupan tersebut, seluruh santri dinyatakan libur mulai tanggal 21 ramadlan sampai tanggal 10 syawal 1442 H. Seluruh santri diperkenankan pulang apabila dijemput oleh walinya. (Wafiq)
