Sejumlah 102 Muallim Bina Peserta Ramadhan In Campus

Berita

Sumenep, (nuriska.id)- Setelah sekitar kurang lebih 16 hari, santri Nurul Islam Karangcempaka berjibaku dengan paket kegiatan Ramadhan In Campus (RIC), tibalah malam yang ditunggu-tunggu para santri yaitu ‘Malam Peringatan Nuzulul Qur’an dan Penutupan Ramadhan In Campus’, Ahad (2/5) malam, berpusat di Pendopo Nuriska.

Acara yang dihadiri para wali santri berjalan khidmat.

“Selamat datang di Pondok Pesantren Nurul Islam, semoga kehadiran bapak ibu dicatat sebagai amal silaturahim”, kata Ustadz Ach. Baidlowi, S.Pd, mengawali kata sambutannya.

Paket kegiatan RIC yang dimaksud yaitu bimbingan baca kitab kuning, praktik baca tulis Al-Qur’an, bimbingan dan praktik ibadah serta akhlak (budi pekerti).

“Kegiatan RIC ini diikuti 775 santri dan 102 muallim”, ujar Ustadz Baidlowi.

Para santri terbagi dalam 34 kelompok belajar pagi, serta 39 kelompok belajar sore.

Juga, lanjut Baidhawi, nanti akan dibacakan kategori santri atau santriwati paling rajin bidang ubudiyah dan santri terbaik tulisan (indah dan lengkap catatan), selama mengikuti program RIC, dari jenjang MI, MTs, SMK dan MA.
“Ini salah satu bentuk penghargaan kami kepada para santri yang rajin”, pungkasnya.

Sementara KH. Ilyasi Siraj menyampaikan, bahwa kegiatan Ramadhan In Campus merupakan ajang uji kepatuhan seorang santri terhadap aturan pesantren, baik santri asrama ataupun santri kalong. Taat menjalankan ibadah adalah wajib dan membiasakan amalan sunnah.

“Santri berpuasa di pondok dengan beragam kegiatan adalah ajang uji kepatuhan, semua santri wajib mengikuti rangkaian kegiatan RIC, termasuk santri yang tidak mondok (non-asrama),” ujar KH. Ilyasi dalam tausiyahnya.

Ketua Yayasan Pesantren Nurul Islam juga berharap kepada para wali santri agar bekerja sama dalam mengawasi santri selama liburan. Ia juga meminta agar memberikan contoh yang baik bagi santri saat ada di rumah.

“Setelah acara ini selesai, santri dinyatakan libur dan boleh pulang. Saya mohon kepada wali santri agar bekerja sama dalam mengawasi santri selama liburan, baik dalam hal ibadah dan pergaulan. Berikan mereka contoh yang baik. Yang tak kalah penting juga, batasi dalam penggunaan HP. Kalau bisa, jangan berikan kesempatan pada santri untuk main HP,” tukas Kiai Ilyasi

Selanjutnya, santri Nurul Islam Karangcempaka Bluto dinyatakan libur menjelang Hari Raya Idul Fitri mulai tanggal 21 Ramadlan hingga 10 Syawal 1442 H. (Fik).

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *