Shalat Idulfitri 1445 H di Masjid Al Huda Karangcempaka, Kiai Ilyas Siraj Ulas Laku Hati dan Nafsu

Berita

Sumenep, (nuriska.id) – Takmir Masjid Al Huda Karangcempaka, Bluto, Sumenep, menggelar Shalat Idulfitri 1445 H pada pukul 07.00 WIB di Masjid setempat, Rabu (10/4/2024).

Bertindak sebagai imam salat id, Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Islam Karangcempaka, Bluto, Sumenep, KH. Moh. Ramdlan Siraj. Sedangkan khatibnya adalah Ketua Yayasan Ponpes Nurul Islam, KH. Ilyas Siraj.

Dalam khotbahnya, kiai Ilyas Siraj menerangkan bahwa Allah mewajibkan berpuasa selama sebulan penuh dalam rangka menguji kesabaran dan kepatuhan hamba-Nya.

“Puncaknya adalah meningkatkan ketakwaan kepada Allah,” ujarnya, Rabu (10/4/2024).

Indikator ketakwaan itu, lanjut kiai Ilyas, meningkatkan kualitas dan kuantitas amaliah hasanah di luar Ramadan.

“Inilah wujud syukur kita, mempergunakan nikmat berupa perangkat kasar serta perangkat lunak yang diberikan oleh sang Pencipta,” imbuhnya.

Mantan Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sumenep ini juga memaparkan, perangkat kasar itu adalah berupa jasad atau tubuh. Sedangkan perangkat lunak itu bisa berupa hati, nafsu dan pikiran.

Semua ucapan dan tindakan yang tidak bersumber dari hati yang baik, terang kiai Ilyas, maka sekadar menjadi basa basi dan tak punya arti.

“Sebaliknya, ucapan dan tindakan yang bersumber dari hati yang baik, maka akan menjadi hikmah dan berdampak positif dalam kehidupan nyata kita,” tambahnya.

Oleh karena itu, tegas kiai Ilyas, hati yang baik dan tenang sangat berpengaruh terhadap kesehatan fisik manusia.

“Inilah pembelajaran penting bagi kita selama berpuasa, puasa itu menyehatkan. Jika tubuh kita sehat, maka gunakanlah untuk ibadah ritual dan ibadah sosial,” harapnya.

Muslim yang baik, beber kiai Ilyas, mereka bisa membedakan perilaku hati dan nafsu. “Keinginan itu bersumber dari nafsu dan menerima keadaan itu bersumber dari hati,” pungkasnya. (*).

Pewarta: Kenzie
Editor: Rofik
Bagikan