Wisuda Ke-2 STIQNIS Sebagai Penghormatan Atas Perjuangan

Berita

Sumenep, (nuriska.id) – Sekolah Tinggi Ilmu Al – Qur’an Nurul Islam (STIQNIS) Karangcempaka Bluto Sumenep gelar Wisuda Sarjana ke-2. Ada 35 wisudawan – wisudawati yang dihadiri oleh sekitar 300 orang tamu undangan, wali, tamu VIP,  perwakilan kampus se-Sumenep, dan keluarga pengasuh. Susunan acara dibuka dengan qori’, sambutan ketua STIQNIS, sambutan Ketua Yayasan, dan sambutan Sekertaris Kopertais Wilayah IV Surabaya.

Dalam sambutan ketua STIQNIS bapak Mujahid Anshori, M.Pd. menyampaikan bahwa di era disrupsi ini diharapkan mahasiswa bisa mengaplikasikan ilmu yang didapat dalam kehidupan sehari-hari secara praktis. Sedangkan Ketua Yayasan KH. Ilyasi Siraj, SH. M. Ag. Menegaskan agar sebagai seorang sarjana, janganlah bermental anak.

“Semoga memiliki kematangan mental dan kematangan intelektual sesuai dengan jargon ‘Raih Barokah Bersama STIQNIS'”, harapnya.

Selain itu, Dr. M. Yunus Abu Bakar, M.Ag., Sekertaris Kopertais Wilayah IV Surabaya menerangkan dalam sambutannya bahwa ada 3 jenis wisuda selama masa pandemi : 1) wisuda secara daring, yang mana hal ini tidak memuaskan; 2) wisuda drive thru, setengah mengharukan; 3) wisuda secara luring, ini banyak dilaksanakan di Madura, karena merupakan sebuah penghormatan kepada wisudawan yang telah selesai berjuang dalam menuntut ilmu.

“Satu yang terpenting dari sekian persoalan setelah menyelesaikan studi di sarjana adalah kemandirian. Kemandirian menjadi penting karena kemandirian itu tidak hanya sekedar kemauan tapi mental, dan ini sulit sekali dibentuk”, ungkapnya.

Selanjutnya Sekertaris Kopertais tersebut juga menyampaikan ada dua kata yang harus dijadikan jimat ; yang pertama, jangan menjadi orang yang bermental buruh. Yang kedua, berani hidup tak takut mati, takut mati jangan hidup, takut hidup mati saja.

Ia juga menghimbau agar setelah menyelesaikan S1 ini, tetap menuntut ilmu melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi lagi. Karena sejatinya orang yang hanya lulusan MI akan berbeda  dengan lulusan sarjana.

“Yakinlah dalam mencari ilmu, Allah pasti memberi Rizki. Semakin tinggi dalam mencari ilmu (lulusan) semakin banyak opsi pekerjaan”, pungkasnya.

Bagikan