Sumenep, (nuriska.id) – Pimpinan Komisariat Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (PK IPPNU) Madrasah Aliah (MA) Nurul Islam, Karangcempaka, Kecamatan Bluto, Sumenep menggelar pisah kenang kelas akhir.
Kegiatan yang dilaksanakan Kamis (30/6) malam ini bertempat di Pendopo Utama Nurul Islam dihadiri santri MA. Nuru Islam serta guru MA, Kepala MTs Nurul Islam dan Kepala MI Tarbiyatul Athfal.
Nurin Ni’matillah selaku perwakilan santri putri kelas akhir menyampaikan, bahwa pisah kenang ini merupakan perjumpaan terakhir secara formal atau non formal di MA Nurul Islam tercinta.
“Tentunya kita memiliki kenangan masing-masing semasa di madrasah, saya harap kenangan itu disimpan rapi dan tidak sampai memutus tali silaturahmi kita. Kepada para Guru kami mohon maaf yang tiada batasnya ketika semasa di madrasah memiliki salah baik sengaja atau tidak,” terangnya.

Amelia Sri Suci Ramadhani, perwakilan adik kelas menyampaikan pesan kepada kelas akhir bahwa, sudah lulus jangan sampai hubungan dengan pondok pesantren Nurul Islam khususnya MA. Nurul Islam terputus begitu saja.
“Tentunya kalian pasti memiliki keinginan untuk menjemput kesuksesan di masa yang akan datang dengan cara yang berbeda. Tetapi ingatlah satu hal bahwa jangan sampai melupakan jasa guru kita,” ujarnya.
Sementara, Ustadz Mathlub Anshori, kepala MA. Nurul Islam, mengapresiasi ketangguhan kelas akhir selama berproses di MA. Nuru Islam.
“Santri kelas akhir tahun ini adalah santri yang tangguh dan mampu menuntaskan proses belajar 3 tahun dengan istiqamah,” sebutnya.
Pria yang pernah menjadi kepala MI Tarbiyatul Athfal dan MTs. Nuru Islam ini menambahkan, meskipun santri kelas akhir sudah lepas ikatan secara formal dengan MA. Nurul Islam, tentunya masih tetap menjadi seorang santri yang harus selalu dan senantiasa mengaji dan mengabdi.
Pantauan media nuriska.id, ada satu momen menarik dalam acara tersebut yaitu pelepasan balon harapan dari masing – masing santri kelas akhir dan penampilan musikalisasi puisi dari adik tingkat. (*)