Euforia Ramadhan Santri Putri Nurul Islam

Artikel

Nuriska.id – Suasana ramadan di pondok pesantren Nurul Islam ketika ramadan tentu berbeda dengan hari-hari biasanya, ada hal unik pada kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh pesantren yang dikemas dengan sebutan “Ramadan in Campus”.

Kegiatan ini bukan hanya kegiatan ramadan seperti kebanyakan yang dilaksanakan orang atau lembaga pendidikan lainnya, yang mana biasa disebut dengan pondok ramadan, serba serbi ramadan, pesantren kilat, dll, sedangkan di pondok pesantren Nurul Islam kegiatan-kegiatan tersebut menjadi satu kesatuan sehingga menjadi hal menarik, seperti apa sih kegiatan santri saat ramadan?
Diluar sana pondok ramadan biasanya mereka nyantri sementara di sekolahnya dan tidak ada sambangan karena semua disediakan oleh panitia, berbeda dengan santri Nurul Islam yang justru hal tersebut tidak berlaku di hari lain selain ramadan, karena di bulan ramadan pengurus dan panitia justru memberikan kebebasan untuk menyambang setiap hari.

Kegiatan tersebut bukan hanya tentang soal pendidikan dan keagamaan saja tapi serba serbi yang tidak biasa berlaku di pondok, misal sambangan yang biasanya satu atau dua kali seminggu (sebelum ramadhan) menjadi setiap hari saat ramadan, bazar dan adanya beberapa penjual takjil di halaman pondok pesantren. Kunjungan ini bertujuan untuk menambah semangat santri dalam belajar dan mengikuti kegiatan RIC. Orang tua atau kerabat boleh menemui santri usai pengajian kitab di sore hari sekitar pukul 16:30. Lokasi kunjungan santri dipusatkan di halaman madrasah putri dengan tata tertib keamanan dan kesopanan yang telah ditetapkan oleh pengurus dan panitia.

Kunjungan sore tersebut menjadi ajang momen penting bagi santri, bisa dibilang ngabuburit ala santri. Ngabuburit menurut Wikipedia adalah kegiatan menunggu azan magrib menjelang berbuka puasa pada waktu bulan Ramadan. Kegiatan ngabuburit dapat berupa banyak hal, seperti jalan-jalan, bermain, bercengkerama, mencari takjil gratis, mendatangi pasar kuliner atau menghabiskan waktu di taman. Beda halnya dengan santri Nurul Islam, mereka berbondong-bondong meramaikan lokasi kunjungan menunggu orang tua atau kerabat dengan menu spesial dari rumah. Kegembiraan santri terlihat saat sanak famili baru tiba di pintu masuk pondok, tentu para santri sangat antusias menyambutnya, perilaku tersebut menjadi keistimewaan tersendiri bagi santri.

Batas akhir kunjungan santri yaitu pukul 17:00, divisi keamanan RIC putri akan mengawal dan menertibkan santri putri. Santri maupun wali santri sudah harus mengosongkan lokasi kunjungan dengan tidak meninggalkan sampah apapun, guna menjaga kebersihan dan keindahan pesantren. Ngabuburit ke dua santri dilanjutkan, yakni meramaikan mushalla dengan melantunkan ayat suci Al-Qur’an (surah-surah munjiyat) berjamaah. Setelah adzan berkumandang santri berbuka puasa bersama di musholla dengan air dan kurma, kemudian shalat Maghrib berjamaah para santri diperkenankan turun (kembali ke kamar) dari musholla untuk menikmati hidangan buka puasa di kamarnya masing-masing.

Penulis : Nur Imamah


 

Bagikan