Sumenep, (nuriska.id) – Isu pendidikan akhir-akhir ini sedang gencar-gencarnya tentang penerapan kurikulum merdeka yang dipersiapkan untuk memperbaiki sistem pendidikan Indonesia pasca pandemi. Beitupun dengan SMK Arsitek Nurul Islam pada tahun ajaran 2022/2023 rencananya akan menerapkan kurikulum merdeka belajar. Dalam rangka persiapan penerapan kurikulum tersebut, sekolah yang sudah meluluskan 3 Angkatan ini menyelenggarakan sosialisasi dan bedah kurikulum merdeka belajar Rabu, 22 Juni 2022 di Gedung Baru SMK Arsitek Nurul Islam.
Sosialisasi ini dihadiri oleh Bapak Drs. H. Suparman, M.Pd. selaku pemateri sekaligus pengawas SMK Sumenep, Kepala Sekolah dan Waka Kurikulum serta perwakilan guru yang sudah dipilih, meliputi Guru Produktif, Guru PAI dan Guru Bahasa kelas SMK Arsitek Nurul Islam.
“Pelaksanaan ini sengaja dilaksanakan diakhir tahun pelajaran 2021-2022 karena ditahun pelajaran 2022-2023 SMK Nurul Islam sudah siap menerapkan Kurikulum Merdeka. Makanya, untuk kepesertaannya dibatasi supaya maksimal dalam menerima materi dan nantinya guru yang sudah ikut akan menjadi tutor sebaya bagi guru lainnya ” ungkap Khoiril Anwar Kurikulum SMK Arsitek Nurul Islam.
Kepala SMK Nurul Islam, Bapak Moh. Tazam mengungkapkan bahwa SMK Arsitek Nurul Islam Sumenep selalu berikhtiyar dalam meningkat kompetensi guru dan juga sudah mempersiapkan lembaga untuk menerapkan kurikulum tersebut.
“Persiapan telah banyak kita lakukan, pada Tanggal 17 Mei 2022 kita sudah mendelegasikan 2 orang guru untuk mengikuti acara Sosialisasi Kurikulum Merdeka di Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep dengan MKKS SMK Sumenep” ujar Moh. Tazam.
Moh. Tazam selaku kepala sekolah berharap pelaksanaan kegiatan ini mampu meningkatkan kompetensi guru dan menjadikan siswa lebih aktif, kreatif dan mampu berkolaborasi dengan temannya. Apalagi dengan adanya sosialisasi ini sangat diharapakan kepada peserta sosialisasi untuk memahami implementasi Kurikulum Merdeka khususnya Mandiri Belajar sesuai pilihan sekolah, sehingga pelaksanaan kurikulum tersebut SMK Arsitek Nurul Islam sudah siap, baik guru, tendik maupun sarana dan prasarana.
Dalam penyampaian materi, Drs. H. Suparman, M.Pd memaparkan bahwa kurikulum tersebut merupakan usaha untuk memulihkan kembali pembelajaran yang sempat mengalami adaptasi pola pembelajaran sebab adanya pandemi yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikburistek).
Menurutnya Merdeka Belajar adalah suatu pendekatan yang dilakukan supaya siswa bisa memilih belajar sesuai minatnya. Pada hakikatnya esensi kurikulum merdeka adalah pendidikan berpatokan pada esensi belajar, adapun tujuan merdeka belajar ialah untuk mengejar ketertinggalan pembelajaran pada masa pandemi Covid-19 secara efektif.
“Untuk saat ini Kurikulum 2013 masih dapat digunakan sembari sekolah mempersiapkan diri untuk menerapkan kurikulum baru ini. Setiap satuan pendidikan dapat menerapkan Kurikulum Merdeka secara bertahap berdasarkan kesiapan masing-masing, jadi mari kita kembalikan lagi bahwa siswa adalah Subjek dalam pendidikan bukan Objek” ujar bapak suparman*