Setiap Orang Bisa menjadi Pegiat Media

Berita

Sumenep, (nuriska.id) – Siapa saja bisa berproses dalam dunia jurnalistik. Dalam praktiknya, tidak mensyaratkan memiliki latar belakang pendidikan tinggi. Yang dibutuhkan adalah keajegan atau istikamah dalam berproses, serta terus berlatih.

Penegasan ini disampaikan Syaifullah Nawawi, Pemimpin Redaksi atau Pemred NU Online Jatim dan Majalah Aula, Rabu (20/04) malam. Hal tersebut disampaikannya dalam sebuah diskusi yang digelar oleh nuriska.id.

“Menjadi jurnalis termasuk menulis berita tidak ada korelasinya dengan status kesarjanaan, melainkan egaliter. Justru yang membedakan adalah kwalitas tulisan antara sarjana dengan yang tidak sarjana,” kata alumnus Pesantren Nurul Islam tahun 1991 tersebut.

Selain itu, dirinya mengajak kepada para kontributor dan crew nuriska.id hendaknya mau banyak belajar menulis berita kepada senior atau yang lebih awal terjun aktif dalam jurnalistik,

Baca Juga : Ponpes Nurul Islam Pesantren Digital

“Dan yang senior harus mengayomi dengan membimbing adik-adiknya yang mau belajar,” kata pria yang kini tinggal di Jombang tersebut.

Dikemukakannya bahwa butuh energi lebih bagi penulis berita pemula.
“Energi itu, pertama harus terus menulis, jangan takut salah dan tahan banting. Dan kedua minta pendampingan senior,” jelasnya.

Tonton Juga Acara : Pelatihan Reporter | Nur Khalis (Reporter Kompas TV)

Agar menulis berita tidak membosankan, alumni Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya tersebut menyarankan untuk menjadikan menulis di media online sebagai media silaturahim. Demikian pula urun rembuk kebaikan sehingga orang lain menjadi tertarik.
“Ini amal jariyah, selama bermanfaat,” tandasnya.

Pewarta: A. Rafik


Klik Gambar untuk Like IG nuriska.id

Bagikan